munirham8884.wordpress.com
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin. Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi. Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time). Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner. Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-based Multimedia Communication (CMC) yang bersifat sinkron dan asinkron. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga dan kompetitif.
Dampak Positif dan Negatif dari
Internet
Meluasnya akses terhadap fasilitas
komunikasi massa dan alat informasi termasuk internet dalam beberapa tahun
terakhir ini telah menciptakan transformasi yang besar dalam interaksi sesama
manusia. Dunia internet
semakin berarti bagi anak-anak. Internet memungkinkan anak mengambil dan
mengolah ilmu pengetahuan ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya
tanpa adanya batasan jarak dan waktu. Di samping itu masih ada manfaat lain
yang didapat dari internet, diantaranya:
1. Surat menyurat (e-mail), fasilitas ini
sudah sering kali kita dengar karena dengan fasilitas ini tidak hanya untuk
saling mengirim pesan yang pnjang tapi juga dapat digunakan untuk mengirim
tugas dalam proses belajar,
2. Berbincang (chatting), fasilitas ini
memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya, dan bisa
menambah teman dari berbagai belahan dunia,
3. Mengambil/mengirim informasi
(download/upload), berbagai informasi mengenai apapun dapt diperoleh melalui
internet, selain itu kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan (upload)
informasi-informasi penting yang kita ketahui,
4. Menggunakan teknologi “teleconference”
(konferensi interaktif secara on line dari jarak jauh), karena dapat menghemat
waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak
geografis,
5. Mendapatkan hiburan, tidak hanya bagi
orang dewasa, namun siswa sekolah dasarpun telah mengenal dan memanfaatkannya
meski seringkali hanya untuk mendapatkan kesenangan,
6. Internet juga dapat dimanfaatkan untuk
memupuk semangat belajar secara mandiri pada anak, misalnya dengan memanfaatkan
software yang menarik untuk menggugah minat anak belajar. Isi atau materi
pelajaran yang menarik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang penuh
dengan kegembiraan. Sekaligus menghindarkan anak dari rasa tertekan saat
belajar karena menganggap pelajaran sulit dan menakutkan, dan sebagainya.
Sudah saatnya,
pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran dilaksanakan dan didukung
segenap pemangku kepentingan pendidikan. Pemerintah juga harus memberikan
perhatian lebih agar para pengajar sadar betapa banyaknya kemudahan
pembelajaran yang bisa diperoleh lewat pemanfaatan internet. Orangtua juga
harus paham, internet bukan hanya membawa dampak negatif bagi anak. Di sisi
seberang sana, potensi besar internet menunggu untuk dikenalkan dan
dimanfaatkan. Agar proses pembelajaran, tidak hanya yang bersifat formal, bagi
anak dapat lebih kreatif.
Tidak diragukan lagi, transformasi
informasi ini memiliki banyak manfaat positif, namun sayangnya internet juga
membawa berbagai dampak negatif:
·
Pornografi, anggapan yang mengatakan bahwa internet identik
dengan pornografi memang tidak salah. Dengan penyampaian informasi yang
dimiliki internet, pornografi pun merajarela. Untuk mengatasi hal ini, para
produsen “browser” melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih
jenis home page yang dapat diakses.
·
Violence and Gore atau kekejaman dan kesadisan
juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak
terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat
menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat
tabu.
·
Penipuan, hal ini memang merajarela di bidang apapun,
internet pun tak luput dari serangan penipu. Cara terbaik adalah tidak
mengindahkan hal ini.
·
Carding merupakan aktivitas pembelian
barang di Internet menggunakan kartu kredit bajakan. Cara belanja menggunakan
kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia Internet
karena bersifat real-time (langsung). Para pelakunya paling banyak
melakukan kejahatan dalam bidang ini.
·
Perjudian, dengan jaringan yang tersedia para penjudi tidak
perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi kebutuhannya.
0 komentar:
Posting Komentar